Taliwang, KOBARKSB.com – Selama sepekan terakhir, LPG 3 Kg atau Gas Melon di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan mengalami kelangkaan. Jika pun ada, harga di pasaran tembus Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per tabung.
“Sudah 3 hari ini kami mutar-mutar cari penjual gas melon, tapi nggak ketemu-ketemu mas. Terpaksa kami beli minyak tanah untuk masak, walau harganya mahal,” kata Jahra, Warga Taliwang, kepada awak media ini, Kamis, (21/7).
Kondisi seperti itu, tuturnya, memang kerap kali terjadi. Akan tetapi sepekan terakhir kondisinya cukup parah. Bahkan menurut informasi dari temannya, kata Jahra, harga gas melon sudah berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per tabung.
“Kemarin saya dapat info dari teman ada yang jual. Tapi ketika saya ke situ, barangnya sudah habis. Iya, terpaksa kami pulang dengan tangan hampa mas,” ujar Jahra, dengan nada sedih.
Dikonfirmasi terkait kondisi yang terjadi, Rahadian, Sekretaris Dinas Koperindag KSB, kepada awak media ini, membenarkan, bahwa memang beberapa hari terakhir telah terjadi kelangkaan LPG 3 kg di KSB.
“Benar, memang terjadi kelangkaan LPG 3 kg di tempat kita. Tim dari kami telah terjun ke lapangan untuk menginvestigasi. Ternyata ada pengecer yang menjualnya di atas HET hingga Rp 25 ribu. Bahkan tadi ditemukan ada pangkalan yang masih punya stok, walau dijual di atas HET lebih sedikit,” kata Rahadian.
Beberapa penyebab kondisi ini terjadi, jelas Rahadian, diantaranya; Banyak masyarakat yang migrasi dari gas non subsidi ke gas bersubsidi, karena harga tabung gas non subsidi mahal. Kemudian, kebutuhan masyarakat akan gas beberapa minggu terakhir di KSB pun meningkat.
“Perekonomian di KSB sudah mulai bergeliat, terutama UMKM. Tentunya, kebutuhan akan bahan bakar juga pasti bertambah. Dan jumlah penduduk di KSB juga bertambah, terutama di Maluk. Ini yang sedang kami kaji, dan kami carikan solusinya,” ujar Rahadian.
Sementara jumlah kuota LPG 3 kg yang diterima KSB, tukas Rahadian, belum berubah, masih seperti dahulu. Sehingga pihaknya, ungkap Rahadian, telah bersurat ke Dirjen Migas untuk meminta penambahan kuota.
“Kuota kita disesuaikan dengan jumlah penerima yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu, 22 ribu KK. Sedangkan pasokan LPG 3 kg dari Pertamina ke kita saat ini sebesar 2.800 tabung per hari dikali 25 hari kerja. Menurut hitung-hitungan kami, kuota untuk KSB memang sudah perlu ditambah,” tutup Sekdis Koperindag KSB. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 85Taliwang, KOBARKSB.com - Persoalan gas bersubsidi pemerintah sampai saat ini masih dikeluhkan masyarakat. Hingga kini, gas LPG 3 kg yang menjadi hak masyarakat miskin itu masih sulit didapat. Kalaupun ada, harganya melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. “Kelangkaan masih terjadi, harga di lapangan mencapai Rp 30 ribu per…
- 80Adalah suatu kebanggaan tersendiri menjadi warga Nusa Tenggara Barat (NTB). Bagaimana tidak! Hampir semua event balap motor yang paling populer di dunia diselenggarakan di 2 pulau besar yang ada di provinsi ini, yakni, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Hal itu dipastikan oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, kemarin, bahwa mulai tahun depan,…
- 80Taliwang, KOBARKSB.com - Kelangkaan LPG 3 Kg masih terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya pembeli gas melon tersebut merupakan orang-orang yang tidak berhak. "Iya mas, memang banyak pembeli gas melon orang-orang yang kami kenal sebagai PNS. Bahkan ada pejabat juga," tutur Rahmat, Warga Taliwang,…
- 80Taliwang, KOBARKSB.com - Pasca lowongnya posisi Ketua Umum KONI KSB, beberapa pimpinan cabor mendesak untuk segera dilaksanakan Musorkablub. Salah satu sosok kandidat yang digadang-gadang dapat memimpin KONI KSB agar bisa lebih maju dan lebih berprestasi ke depan adalah Amar Nurmansyah. “Target prestasi KONI KSB jelang Porprov tahun depan harus dibarengi…
- 79Taliwang, KOBARKSB.com - Air mancur yang telah diresmikan beberapa tahun lalu, kini tampak tak hidup lagi. Tidak banyak warga KSB yang tahu dan melihat langsung keindahan air mancur menari di Tugu Syukur, Kompleks KTC itu. Padahal, Bupati Sumbawa Barat telah melakukan soft launching monumen yang menelan anggaran ratusan juta rupiah…
- 79Jakarta, KOBARKSB.com - UNICEF Indonesia mengumumkan, bahwa sejak pandemi Covid-19 angka anak putus sekolah di Indonesia kembali meningkat. Telah mencapai angka 4,3 juta orang anak. “Sebenarnya sebelum pandemi, UNICEF sudah berhasil membantu Pemerintah Indonesia menurunkan angka anak tidak sekolah. Tapi ternyata ada pandemi, angkanya naik lagi jadi 4,3 juta,” beber…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.