Harga Cabai Kembali Normal, 195 Ton Cabai Disebar Untuk Intervensi Harga Pasar

Harga Cabai Kembali Normal, 195 Ton Cabai Disebar Untuk Intervensi Harga Pasar

Harga-Cabai-Kembali-Normal

Jakarta, KOBAR – Harga cabai rawit di sejumlah pasar kini terpantau normal. Cabai rawit yang sempat menyentuh harga Rp 100 ribu/kg di tingkat petani, kini kembali di angka Rp 30 ribu/kg. Meski turun, petani cukup berbahagia, karena keuntungan selama meroketnya harga mampu menutupi kerugian pada musim panen sebelumnya.

“Alhamdulillah, sekarang cabai sudah normal kembali. Di tingkat petani itu Rp 30 ribu/kg. Saya tegaskan bahwa naiknya harga cabai tempo hari karena belum memasuki masa panen di daerah sentra,” ujar Prihasto Setyanto, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), dalam siaran persnya, Sabtu, (3/4).

Ia mengakui bahwa Kementan baru saja menggelontorkan 30 truk atau sekitar 195 ton cabai ke 4 pasar utama, yakni, Pasar Induk Kramat Jati, Cibitung, Tanah Tinggi dan Cikopo, untuk menghentikan kenaikan harga cabai di Ibu kota.

PT AMMAN Kembali Buka Beasiswa SMK Unggulan 2025 untuk Putra-Putri KSB dan Sumbawa

“Iya betul, kami sudah meminta teman-teman petani untuk mengirim cabainya ke pasar-pasar induk. Kami berikan subsidi distribusi sebesar Rp 600 per kilogram,” ungkapnya.

Ia tak menampik jika menguatnya harga cabai beberapa bulan yang lalu diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Petani cabai, katanya, banyak yang tidak menanam, karena pada musim tanam sebelumnya harga cabai sempat anjlok.

Ia menyatakan, bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan bersama jajarannya sudah terlihat hasilnya saat ini.

TPA Batu Putih Dapat Suntikan Dana Miliaran Setelah Ditegur KLH

“Keberhasilan ini, tidak lain karena kerjasama dengan champion cabai, asosiasi cabai dan paguyuban petani cabai, untuk turut serta bersama pemerintah mengendalikan pasokan dan harga, khususnya di Jabodetabek,” pungkas Dirjen Hortikultura Kementan. (knda)

About The Author

Trending

  • 31
    Pondok Pesantren Jadi Basis Kaderisasi Petani MilenialBandung, KOBAR - Dalam rangka meningkatkan minat tani generasi milenial, Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agribisnis modern berbasis korporasi. Kementan menargetkan ke depannya petani Indonesia diisi oleh para milenial yang berakhlak mulia, yang dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan. Salah satu…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Berita Viral

01

Amman Mineral Buka 8 Lowongan Kerja Terbaru Tambang Emas Sumbawa Barat

02

Amman Mineral Buka 19 Lowongan Kerja Terbaru Tambang Emas Sumbawa Barat

03

Tiga Nama Unggulan Sekda KSB di Tangan Bupati, Istiqarah Jadi Penentu

04

DPRD KSB Desak Pemda Percepat Pengangkatan P3K

05

Bupati KSB Kantongi Nama Calon Sekda, Pelantikan Direncanakan Pertengahan Mei

Berita Hari Ini





Don`t copy text!
×
×