Bandung, KOBAR – Dalam rangka meningkatkan minat tani generasi milenial, Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agribisnis modern berbasis korporasi. Kementan menargetkan ke depannya petani Indonesia diisi oleh para milenial yang berakhlak mulia, yang dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan.
Salah satu contohnya adalah Al-Ittifaq, yaitu pesantren modern di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Di pesantren ini, santri tidak hanya diajarkan menghafal dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an saja, tetapi juga diajarkan bagaimana menjadi pengusaha di bidang pertanian dengan penggunaan teknologi pertanian paling mutakhir.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengunjungi Pesantren Al-Ittifaq dan menyerahkan hibah bantuan berupa benih sayuran dan mobil box berpendingin, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing hortikultura.
“Kementan memberikan bantuan kepada Pesantren Al-Ittifaq karena pesantren ini dinilai telah berhasil mendidik para santri menjadi orang-orang yang sholeh dan sholehah, serta menciptakan santri tani yang modern dan unggul di bidang pertanian,” tutur Anton, Jum’at, (19/3).
Anton mengapresiasi santri-santri tani atas antusiasme mereka yang tinggi untuk bertani. Terlebih saat ini anak-anak muda justru lebih banyak yang menghabiskan waktunya bermain game.
“Santri-santri di sini sangat luar biasa. Mereka bisa mengkombinasikan antara ilmu agama dan ekonomi. Lahan 1 meter persegi bisa menghasilkan Rp 750 ribu per 30 hari. Kalau punya 10 meter persegi berarti rata-rata penghasilan santri mencapai Rp 7,5 juta per 10 meter perseginya,” bebernya.
Pimpinan Pesantren Al-Ittifaq, KH Fuad Affandi, mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang telah memilih pesantren sebagai tempat kaderisasi petani milenial. Ulama besar asal Ciwidey ini memang menjadikan pesantren asuhannya sebagai pesantren berbasis pertanian, karena ia meyakini bahwa tanah di negeri ini sangat mudah ditumbuhi sayur dan buah-buahan segar.
“Malam kita berzikir dan pagi kita bertani. Setiap tanah di negeri kita ini sangatlah subur. Tanam apa saja bisa tumbuh dan menghasilkan dengan cepat,” ujarnya.
Saat ini, jelas Fuad, Pesantren Al-Ittifaq dijadikan sebagai tempat magang atau pelatihan agribisnis dari santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari berbagai daerah. Tercatat hasil pertanian Pesantren Al-Ittifaq mampu menjadi pemasok di pasar lokal hingga pasar modern untuk area Bandung dan sekitarnya.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan agribisnis, katanya, mempunyai nilai keunggulan kompetitif dan komparatif. Sehingga Pesantren Al-Ittifaq dijadikan sebagai laboratorium dalam menumbuhkembangkan jiwa mandiri dan wirausaha santri. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh Pesantren Al-Ittifaq, yaitu, mencetak santri yang berakhlak mulia, mandiri dan berjiwa wirausaha.
“Kegiatan agribisnis yang dilakukan pesantren ini, mempunyai efek ganda terhadap kelangsungan proses pendidikan di Pesantren Al-Ittifaq. Hasil dari kegiatan agribisnis dapat digunakan sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan warga pesantren, sehingga dapat menekan biaya produksi,” demikian KH Fuad Affandi. (knda)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 36Jakarta, KOBAR - Menurut data IQFAST Barantan, Kementerian Pertanian (Kementan), bahwa hingga bulan Oktober 2021, sebanyak 1,1 ribu ton Sarang Burung Walet (SBW) asal Indonesia tercatat telah diekspor ke mancanegara. Dan sebanyak 177,1 ton atau 17% diantaranya diekspor ke Tiongkok. “Selain Tiongkok, pasar SBW RI juga telah menembus 22 negara…
- 35Surabaya, KOBAR - Dari bulan Januari hingga bulan Maret 2021, Kementerian Pertanian mencatat, bahwa ekspor sarang burung walet dari Jawa Timur telah mencapai 51,3 ton, atau bernilai Rp 661,3 miliar. Dengan negara tujuan ekspor, yaitu; Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, Hongkong, Kanada, Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia, dan Vietnam. “Sarang burung walet…
- 34Poto Tano, KOBAR - Jika selama ini masyarakat umumnya hanya tahu bahwa kopi cuman bisa tumbuh di dataran tinggi saja. Tentu hal itu keliru! Pohon kopi juga bisa tumbuh di dataran rendah. Pohon kopi robusta dapat tumbuh di ketinggian yang rendah, iklim yang panas, dengan kondisi air sedikit. Kopi robusta…
- 32Sekongkang, KOBAR - Harapan sejumlah tokoh untuk memindahkan emas dari perut bumi Sumbawa Barat ke otak generasi milenial, nampaknya hanya akan menjadi impian belaka. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan multinasional yang kini tengah mengeruk emas dan tembaga di Batu Hijau, dianggap pelit soal urusan pengembangan dunia pendidikan di Sumbawa Barat. Sikap…
- 31Bogor, KOBAR - Buah naga merupakan buah yang cukup populer di Indonesia, karena mudah ditemukan dan banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Pada umumnya, buah naga yang sering dijumpai adalah buah naga dengan kulit merah dan daging berwarna putih atau merah. Ternyata varietas buah naga bukan hanya itu saja. Ada juga…
- 31Jakarta, KOBAR - Harga cabai rawit di sejumlah pasar kini terpantau normal. Cabai rawit yang sempat menyentuh harga Rp 100 ribu/kg di tingkat petani, kini kembali di angka Rp 30 ribu/kg. Meski turun, petani cukup berbahagia, karena keuntungan selama meroketnya harga mampu menutupi kerugian pada musim panen sebelumnya. “Alhamdulillah, sekarang…