Taliwang, KOBAR – Setelah sekian lama menanti, penduduk di Desa-desa terpencil di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), tak lama lagi akan segera terbebas dari blank spot atau tidak ada sinyal telekomunikasi. Karena jaringan 4G milik Telkomsel dikabarkan akan segera menjangkau Desa-desa tersebut. Sehingga hampir dipastikan, pada tahun 2020, seluruh Desa di KSB akan terbebas dari blank spot.
Pada tahun 2019 ini saja, ada 4 desa yang selama ini dianggap terpencil dan sulit diakses, dilaporkan akan segera dibangun menara telekomunikasi milik Telkomsel. Keempat Desa itu, yakni, Desa Rarak Ronges, Desa Mataiyang, Desa Kelanir dan Desa Tuananga.
“Menara Telkomsel lengkap dengan jaringan 4G akan segera dibangun di 4 titik. Akhir tahun ini kita harapkan semuanya tuntas,” kata Drs Burhanuddin MM, Kepala Diskominfo KSB, kepada awak media ini, kemarin.
Sementara di wilayah blank spot lainnya, seperti di Dusun Batu Melik, Desa Seminar Salit dan Dusun Omal Sapa, Desa Mantar, tambah Burhanuddin, akan dilakukan optimalisasi jaringan dari wilayah yang telah terjangkau sinyal.
“Di Dusun Batu Melik, Telkomsel akan melakukan optimalisasi jaringan dari pemancar di Desa Sapugara Bree. Sementara di Dusun Omal Sapa, jaringannya akan ditembak langsung dari pemancar yang ada di Desa Kelanir,” beber Burhanuddin.
Ia menjelaskan, bahwa pihak Telkomsel saat ini tengah menunggu terbitnya IMB. Jika semua persoalan perizinan telah lengkap, maka proses konstruksi akan segera dilaksanakan.
“Saya dihubungi oleh pemborongnya, menanyakan soal IMB mereka. Saya sampaikan bahwa semuanya sedang diproses,” ujarnya.
Dengan adanya sinyal 4G, kata Burhanuddin, maka akan memberikan multiplier effect kepada beberapa hal kedepannya. Seperti, dengan tersedianya akses internet, akan memudahkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer. Juga akan memaksimalkan pengelolaan Website Desa.
“Akses internet yang tersedia, bisa digunakan untuk UN berbasis komputer. Selain itu, pengelolaan Website Desa akan semakin optimal dengan jaringan 4G ini. Karena biayanya akan lebih murah dan aksesnya lebih cepat,” pungkasnya. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 61Taliwang, KOBAR - Sebanyak 18 Desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan telah siap untuk menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak, Besok, Minggu, (7/10). 18 jabatan Kepala Desa tersebut akan diperebutkan oleh 56 orang Calon Kepala Desa. Pemerintah KSB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD), menyatakan telah mempersiapkan…
- 55Orang banyak mengira kalau Sumba itu adalah Sumbawa, padahal kan beda daerah. Tulisannya saja sudah beda apalagi tempatnya. Sumbawa berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini dibatasi oleh Selat Alas di sebelah barat (memisahkan dengan Pulau Lombok). Umumnya orang yang sudah bosan ke Bali biasanya mengunjungi Pulau Lombok,…
- 48Taliwang, KOBAR - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) akan lebih maksimal memanfaatkan dermaga labuhan lalar, termasuk berencana mengalihkan pengoperasian kapal cepat KSB Ekspres. Kepala Dishubkominfo, Manawari S.Sos yang dikonfirmasi senin 29/9 kemarin menegaskan, untuk pengalihan tempat menaikkan dan menurunkan penumpang di Dermaga Labuhan Lalar oleh kapal KSB Ekspres memang membutuhkan…
- 47“Mari Bijak Menggunakan Media Sosial” Taliwang, KOBAR - Kemajuan teknologi dan informasi, ternyata memiliki dampak yang lain. Media sosial (Medsos) sebagai salah satu wujud kemajuan teknologi informasi misalnya, ternyata di sisi lain menjadi sumber hoax atau berita bohong. Hal itu dikatakan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Bidang Komunikasi dan…
- 47Taliwang, KOBAR - Sejak Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terbentuk hingga menjelang usianya ke-16, sejumlah program pemerintah untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat telah banyak digulirkan, terutama dalam persoalan sandang, pangan, dan papan. Tapi siapa sangka, dari sekian banyak dan sekian lama program itu ada, ternyata masih ada saja Penduduk KSB yang…
- 45Taliwang, KOBAR – Tujuan Pemerintah menggelontorkan dana desa hingga mencapai Rp 2 Miliar per desa adalah agar pembangunan di NKRI dimulai dari desa. Diharapkan juga agar tata cara pembangunan di desa dapat meniru sistem yang telah berhasil dilakukan oleh Korea Selatan, dengan gerakan Saemaul Undong (Desa Membangun). Yang mana dalam delapan tahun,…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.