Sungguh miris, kondisi rumah apung di labuan Lalar, Kecamatan Taliwang, diketahui mulai tampak kropos dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Tak ayal, sebab sejak rampung dikerjakan, bangunan tersebut tak kunjung ditempati. Hanya satu alasan yang dapat dilontarkan pihak berwenang, “kontraktor belum menyerahkannya, karena masih dalam proses pemeliharaan.”. Bagaimanapun, kerusakan yang terjadi pada bangunan rumah apung menyiratkan, bahwa perusahaan pelaksana proyek tidak mengedepan kualitas dalam pekerjaannya. Kontraktor yang diamanatkan untuk mengerjakan proyek itu terkesan, yang penting selesai dan mendapatkan keuntungan. Padahal sesuai amanat undang-undang, Setiap proyek publik harus mengutamakan kualitas, agar umur pemakaiannya panjang. Tidak boleh mengejar keuntungan semata, sehingga harus mengabaikan kualitas. Ada pelajaran yang dapat dipetik oleh pemerintah atas kondisi kualitas fisik rumah apung tersebut, bahwa semua hasil karya kontraktor, harus dilihat dan cek terlebih dahulu secara teliti sebelum diterima. Sekali lagi, harus dicek secara seksama kualitas pekerjaan, jangan diterima jika proyek tidak berkualitas. Pemerintah setempat juga tidak boleh tinggal diam. Kontraktor pelaksana harus didesak untuk segera memperbaikinya, jika didapati adanya gejala kerusakan pada bangunan. Jangan sampai ketika masyarakat menempati, bangunan tiba-tiba ambruk. Apalagi, rumah apung itu direncanakan akan ditempati pada oktober 2016 mendatang. **
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 68Keberadaan rumah apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang kembali disoal. Pasalnya, proyek yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 sebesar Rp 20 Miliar tersebut, hingga kini belum bisa dihuni. Terlebih, beredar rumor, bahwa tanah lokasi bangunan itu berdiri dipersoalkan pemiliknya. Menurut seorang wakil rakyat asal…
- 60Belakangan Proyek Rumah Apung, yang berlokasi di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang, menjadi sorotan publik. Program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI, yang didanai APBN tersebut diduga sarat penyimpangan. Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 20 Miliar itu ditengarai pengerjaannya tidak dilaksanakan oleh pemenang tender, tetapi dilelang kembali ke sejumlah pemborong…
- 59Ahmad: Sudah Tahu Lahan Bermasalah, Malah Proyek Jalan Terus Taliwang, KOBAR - Proyek Rumah Apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang pasca rampung dikerjakan tahun 2015 lalu, hingga kini belum juga ditempati. Pasalnya, lahan atau tanah tempat rumah apung itu berdiri konon masih dipersoalkan beberapa pihak. Informasi yang berkembang, lokasi pembangunan…
- 55“Dijadwalkan Akan Dihuni Pada Oktober 2016” Taliwang, KOBAR - Meski pengerjaannya telah rampung beberapa bulan lalu, nyatanya proyek Rumah Apung Labuan Lalar yang penganggarannya dibiayai dari APBN 2015 lalu, diindikasikan tidak mengedepankan kualitas. Pasalnya, saat ini fisik bangunan rumah itu sudah mulai menunjukkan kerusakan di beberapa bagian. Kepala Bagian Pemerintahan…
- 51Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat ternyata benar belum sepeserpun membayar ganti rugi tanah lokasi pembangunan rumah apung di Desa Labuan Lalar, Kecamatan Taliwang. Pemerintah akan membayar, ketika status tanah clear and clean atau tidak ada persoalan. Pemerintah berkomitmen akan membayar setelah melakukan penelusuran melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memperjelas siapa…
- 50Taliwang, KOBAR - Setelah melakukan penelusuran yang memakan waktu cukup lama, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akhirnya menemukan pemilik sah lahan yang dijadikan lokasi pembangunan rumah apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang. Hal itu sekaligus menjadi jawaban atas banyaknya para pihak yang sebelumnya mengklaim lahan itu sebagai miliknya. Kepala Bagian (Kabag)…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.