Taliwang, KOBAR – Krisis air bersih masih terjadi, lantaran pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih melakukan perbaikan terhadap pipa induk yang rusak dan hanyut dibawa air bah beberapa hari lalu.
Direktur PDAM KSB, Bambang ST, kepada media ini mengaku, kendala yang dihadapi saat ini adalah material pipa yang dibutuhkan belum didapat, termasuk aksesorisnya, ditambah lagi dengan debit air di sungai Sepalung yang menjadi lintasan pemasangan pipa masih tinggi dengan arus yang kencang.
Masih keterangan Bambang, konsentrasi yang dilakukan saat ini adalah mencari jejak pipa yang hanyut tersebut, termasuk berupaya menarik keluar potongan pipa yang telah berhasil ditemukan. “Sambil mencari sisa pipa yang hanyut, saya juga sudah membangun komunikasi dengan PDAM di beberapa daerah untuk menanyakan stok pipa ukuran yang dibutuhkan itu,” tandasnya.
Bambang tidak membantah jika untuk melakukan perbaikan atau menormalkan kembali distribusi air pasca bencana alam itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi hasil evaluasi yang dilakukan, untuk menjaga kembali terulang musibah serupa, pemasangan pipa harus lebih dalam atau akan dilakukan pengerukan terhadap sungai tersebut. “Untuk menahan pipa selama ini menggunakan bronjong, namun bronjong itu justru rusak dihantam air bah juga,” bebernya.
Bambang juga mengaku jika segala upaya akan dilakukan pada minggu ini, sehingga masyarakat yang menjadi konsumen tidak terganggu dengan distribusi air PDAM KSB. “Semoga dalam minggu ini bisa rampung, jika cuaca di lokasi cukup mendukung, terutama tidak turun hujan yang akan menambah debit air sungai,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Bambang menyampaikan bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air para konsumen, dengan memaksimalkan debit air yang diproduksi oleh mesin pompa yang berada di Desa Banjar, termasuk menyambung jalur pendistribusian air dari kecamatan Seteluk, namun jumlah atau volume yang dapat didistribusikan tidak maksimal. “Saya minta kepada masyarakat Taliwang yang terganggu distribusi air untuk menampung air yang terdistribusi pada malam hari melalui jalur Banjar dan Seteluk,” ungkapnya.
Bambang menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya aktifitas dan pemenuhan air bersih masyarakat, karena musibah ini murni karena faktor alam. “Jujur, kerusakan itu diluar perkiraan kami, karena jalur pipa dalam sungai itu telah dibronjong, namun kekuatan debit air justru mampu merusak bronjong, bahkan pipa yang cukup besar dan berat itu sendiri hanyut,” terangnya. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 57Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) hingga hari ini, dan kemungkinan untuk beberapa hari kedepan, belum bisa mendistribusikan air bersih kepada konsumen dalam kota Taliwang pasca kerusakan pipa induk yang dihantam banjir pada minggu 29/3. Lantaran pipa yang mengalami kerusakan dan hanyut itu adalah pipa jaringan induk…
- 38Taliwang, KOBAR - Pembangunan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PTPLN) yang akan beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat pada sejumlah lokasi sejauh ini masih terkendala pembebasan lahan. Rata-rata pemilik lahan enggan melepas tanah mereka sesuai harga beli PTPLN. Kabag Pemerintahan Sekretariat…
- 38
- 37Taliwang, KOBAR - Bantuan yang pernah diberikan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejak tahun 2005-2014 kepada masyarakat akan dilakukan identifikasi dan pelacakan keberadaannya untuk bisa memastikan manfaat setelah berada di tangan masyarakat itu sendiri. Bupati KSB, Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan menghadirkan seluruh pimpinan…
- 36Kapolsek: 4 Korban Petir, 1 Korban Air Bah Brang Rea, KOBAR - Hanya dalam rentang waktu sehari, terjadi dua kali peristiwa nahas yang menyebabkan korban tewas akibat bencana alam di Desa Tepas Sepakat Kecamatan Brang Rea, pekan kemarin. Peristiwa pertama, empat orang di desa itu menjadi korban sambaran petir di tengah…
- 36Taliwang, KOBAR - Pencarian lahan untuk dijadikan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang dikumpulkan melalui kendaraan roda tiga oleh staf Badan Lingkungan Hidup (BLH) sudah ada titik temu. Informasi terbaru lokasi yang direncanakan adalah Desa Banjar. Penetapan itu sendiri belum final, lantaran belum ada proses penetapan dan pembelian terhadap lahan dimaksud.…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.