Taliwang, KOBAR – Keberadaan pabrik pembuat es batu di kecamatan Poto Tano belum memberikan kontribusi bagi daerah, bahkan belum bisa berproduksi hingga saat ini, ditambah lagi mesin yang dimiliki itu sedang dalam masalah.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP), Ir H Abbas yang dikonfirmasi media ini tidak membantah jika pabrik es belum bisa beroperasi, namun dijanjikan dalam waktu dekat pihaknya akan memperbaiki mesin yang menjadi kendala, termasuk sarana pendukung lainnya.
“Akhir tahun 2014 ini mesin pabrik es harus sudah baik dan akan langsung uji coba produksi, karena DKPP Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mendapat suport anggaran sebesar Rp. 150 juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 ini,” tandas H Abbas.
Diakui H Abbas, sebenarnya pabrik es pernah dioperasikan pada beberapa waktu lalu, namun kekuatan mesin belum maksimal atau membutuhkan waktu kisaran 12 jam untuk membekukan es, sehingga dianggap tidak bisa maksimal dalam produksi, bahkan pihak pengelola akan rugi jika limit waktu cukup panjang, sehingga diambil keputusan untuk dihentikan sambil memperbaiki mesin yang dimiliki saat ini. “Mesin yang kita miliki itu mesin bekas, jadi butuh perbaikan bertahap,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu H Abbas juga mengaku bahwa pihaknya cukup serius untuk segera mengoptimalkan fungsi pabrik es, apalagi keberadaan pabrik es akan mendukung masyarakat nelayan, termasuk PT. Bumi Harapan Jaya (BHJ) yang saat ini beroperasi membudidaya udang di tambak sari Poto Tano. “Saya sudah komunikasikan dengan pihak BHJ, agar perusahaan memanfaatkan pabrik es tano untuk pemenuhan es batu bagi perusahaan,” terang H Abbas.
Diakui juga H Abbas bahwa pengelolaan pabrik es setelah beroperasi dengan baik harus diberikan kepada pihak ketiga dengan harapan bisa lebih maksimal hasil dan produksinya, tinggal sistem dan cara penetapan pihak swasta selaku pengelola yang akan diatur. “Saya akan mengusulkan pengelolaan bukan dinas, tetapi pihak swasta yang berpengalaman dan profesional, sementara pemerintah tinggal menerima hasil dalam bentuk PAD,” timpal H Abbas.
H Abbas juga mengakui bahwa sudah ada pihak swasta yang memiliki keinginan untuk menjadi pengelola, apalagi mereka juga membutuhkan es setiap hari, namun dirinya belum bisa memberikan keputusan, karena masih harus dievaluasi dan mengajukan telaan kepada pimpinan dengan sistem pengelolaan yang akan dilakukan itu. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 49Taliwang, KOBAR - Managemen PT. Trakindo Utama telah mengambil tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan yang pernah dikirim untuk mengikuti pelatihan. Ironisnya, sejumlah pekerja itu saat direkrut langsung mengikuti pelatihan selama tiga bulan. Usai mengikuti pelatihan mereka langsung ditetapkan untuk dirumahkan sampai ada pemanggilan. Setelah menunggu lama, karyawan tersebut bukan…
- 41Taliwang, KOBAR - Pengiriman ternak bukan sekedar kebutuhan niaga, tetapi juga sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya penyelundupan ternak, sehingga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai pemilik ternak akan dirugikan nantinya, termasuk akan hilang nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah yang dilakukan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) tetap membuka kran permohonan izin…
- 40Taliwang, KOBAR - Harga jual barang sembako di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih dalam kategori stabil, meskipun pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun kecenderungan akan ada lonjakan harga sudah mulai terlihat. Pantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM), saat ini yang terus merangkak naik…
- 39Firin: Tak ada Lagi yang Meminta-minta Proyek Ke Bupati dan Wabup Taliwang, KOBAR - Tim khusus monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap pelaksanaan beberapa program yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilaporkan telah dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) guna untuk memastikan agar proyek penunjukan langsung (PL) di lingkungan Pemerintah…
- 38Poto Tano, KOBAR - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PTASDP) Indonesia, Poto Tano, memaklumkan, bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah angkutan penyeberangan yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Poto Tano ke Pelabuhan Kayangan Lombok Timur selama 15 hari mulai Kamis, (24/5). Pengurangan jumlah angkutan tersebut seiring perbaikan dermaga I di sebelah timur…
- 37Taliwang, KOBAR - Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) telah membangun komunikasi dengan Balai Budidaya Lombok (BBL), agar bisa melaksanakan program pembibitan rumput laut. Kepala DKPP Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Ir H Abbas yang ditemui media ini pada senin 1/12 kemarin mengatakan, peremajaan bibit adalah salah satu langkah yang harus dilakukan…