Brang Ene, KOBARKSB.com – Proyek Bendungan Tiu Suntuk di Dusun Hijrah, Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan telah merendam puluhan makam di wilayah ini. Makam ini merupakan kuburan nenek moyang maupun keluarga dari warga setempat.
“Hingga 2 tahun berlangsung kami menunggu pemindahan makam itu, namun tak kunjung dilakukan, baik oleh Pemerintah Daerah maupun pihak perusahaan pelaksana. Padahal lahan lokasi pemindahan sudah disediakan,” tutur Agus Junaidi, Ketua Remaja Masjid Dusun Hijrah, kepada awak media ini, Sabtu, (18/3).
Menurut Agus, jauh sebelum proses pembangunan Bendungan Tiu Suntuk, konflik soal kuburan warga yang berada di area genangan bendungan sudah disampaikan kepada Pemda untuk segera dipindahkan. Sosialisasi dengan Pemda terkait pemindahan itu pun, jelasnya, sering kali dilakukan.
“Pemindahan ini bak berharap bintang jatuh dari langit. Iya katanya, tetapi kenyataannya tidak dilakukan hingga saat ini. Apalagi pemindahan makam itu merupakan kewajiban yang telah sepakati Pemda maupun pihak perusahaan sebelum bendungan dikerjakan,” ujarnya, dengan nada kesal.
Pihaknya bersama beberapa warga, bebernya, telah bertemu dengan Kepala Desa setempat untuk membahas soal ini tapi tak ditanggapi baik. Padahal warga setempat, tukasnya, sangat menghormati sesepuh keluarga dan makam secara umum, apalagi di kuburan itu bersemayam buyut, kakek nenek, ibu bapak, dan bahkan adik kakak mereka.
“Kami sudah bertemu dengan pak Kades dan menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Pemda namun tidak ada respon. Sehingga dari penjelasan tersebut kami harus turun tangan untuk memperjuangkan sekaligus menghormati kuburan ibu, bapak, kakek dan buyut kami,” kata Agus, dengan nada ketus.
Akibat dari ketidakjelasan tersebut, sambung Agus, pihaknya bersama warga setempat mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa, bahkan akan menyegel Perusahaan Pelaksana Bendungan, jika Pemda tetap tidak mau melakukan pemindahan.
“Setidaknya ada sekitar 57 kuburan yang harus dipindahkan, namun fakta di lapangan tersisa belasan saja, dan sisanya sudah ditimbun oleh aktivitas perusahaan. Aksi unjuk rasa dan penyegelan, mungkin menjadi salah satu cara yang tepat untuk mendapat tindakan nyata dari Pemda. Sebab segala upaya hingga musyawarah sudah kami lakukan, tetapi pemindahan makam belum juga terwujud,” tandas Ketua Remaja Masjid Dusun Hijrah.
Untuk diketahui, Kementerian PUPR memulai pembangunan Bendungan Tiu Suntuk pada Januari 2020. Bendungan dengan kapasitas 55,90 juta m³ ini, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Biaya pembangunan Bendungan Tiu Suntuk sebesar Rp 1,41 triliun, dengan masa pelaksanaan selama 1.415 hari kalender dan ditargetkan selesai Desember 2023. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 92Brang Ene, KOBARKSB.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan sudah memulai proses pemindahan puluhan makam yang berada di area genangan Bendungan Tiu Suntuk. "Saya sudah komunikasi melalui camat untuk diteruskan ke kades, bahwa proses pemindahan makam segera kita lakukan. Perusahaan dalam hal ini…
- 82Taliwang, KOBARKSB.com - Bupati Sumbawa Barat, H W Musyafirin, dilaporkan telah menyerahkan petikan Surat Keputusan Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Formasi Tahun 2021, yang dirangkaikan dengan pengambilan Sumpah PNS dan Sumpah Jabatan Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Menurut laporan Sekretaris…
- 81Bupati: Jangan Sampai Jadi Penonton di Negeri Sendiri Taliwang, KOBARKSB.com - Guna meningkatkan pasokan listrik untuk kebutuhan penambangan, pengolahan, dan peleburan mineral di Tambang Batu Hijau Sumbawa Barat. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Siklus Gabungan Hijau-1 (Proyek BHCCPP-1) yang berbasis gas atau Pembangkit Listrik…
- 81Taliwang, KOBARKSB.com - Disamping memiliki tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) juga memiliki potensi pariwisata yang mumpuni. Akan tetapi, persoalan sarana dan prasarana yang tidak memadai, menjadi penyebab potensi pariwisata KSB sulit dikembangkan. “Jika kita lihat sepanjang pantai dari Sape hingga ke bagian barat…
- 81Mataram, KOBARKSB.com - Bupati Sumbawa Barat, H W Musyafirin, dilaporkan telah meresmikan Rumah Singgah milik BAZNAS KSB yang berlokasi di Jalan Prabu Rangkasari, Gang Rawa Indah, Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Selain peresmian Rumah Singgah, pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan beberapa MoU, diantaranya; Pertama, MoU antara Ketua…
- 81Sekongkang, KOBARKSB.com - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, H W Musyafirin, meresmikan rumah produksi gula aren di Desa Tongo, Kecamatan Sekongkang. Rumah produksi gula aren ini merupakan binaan langsung dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). “Kita harap rumah produksi ini mampu memproduksi gula aren terbaik. Tak hanya gula aren, tapi…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.