Taliwang, KOBAR – Tak bisa disangkal bahwa Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki puluhan pelaku UMKM yang memproduksi aneka produk. Namun rata-rata produk yang dihasilkan belum memiliki kelebihan dan keunikan. Bahkan hampir bisa dikatakan masih monoton. Padahal produk yang berkualitas saja tidak cukup, produk juga harus bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Terlebih seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tentunya kebutuhan konsumen pun ikut berubah, jika produk yang dihasilkan lambat berinovasi maka akan tertinggal dengan produk pesaing.
“Sebetulnya, pasokan dari UMKM ke toko-toko modern (ritel) bisa digenjot asal pelaku bisa memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Utamanya membenahi unsur kemasan dan kontinuitas produksi agar bisa menjadi pemasok ke toko-toko modern, sehingga pemasaran produk mereka terjamin,” kata Dwi Pramesti, Koordinator Coorporation Communication, Alfamart, Wilayah Bali dan NTB, di sela-sela pelatihan manajemen ritel bagi Usaha Mikro Kecil dan Minengah (UMKM) di aula Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM, Sumbawa Barat, belum lama ini.
Kata dia, kebanyakan pelaku UMKM masih berfikir bahwa kualitas sebuah produk dan cara pemasaran jauh lebih diutamakan untuk meningkatkan penjualan, dibandingkan fokus pada kemasan produk. Padahal beberapa unsur yang mempengaruhi penjualan produk seperti kualitas produk, pelayanan, pemasaran, dan kemasan juga saling mendukung satu sama lain.
“Jadi, belum tentu juga jika produk dengan kualitas yang bagus maka akan banyak peminatnya, kecuali bila konsumen tersebut benar-benar membutuhkannya. Kemasan suatu produk inilah yang mungkin perlu dipikirkan sebagai bagian dari strategi pemasaran,” jelasnya.
Menurutnya, bahwa hal yang terpenting juga di kemasan makanan harus ada logo sertifikat halal. Ini karena di negara kita mayoritas penduduknya muslim. Adanya logo sertifikat halal sudah menjadi poin wajib yang harus ada di setiap kemasan makanan atau minuman. Pihaknya, tambahnya, sebetulnya sudah membuka tangan untuk UMKM lokal, tetapi seringkali tidak bisa memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan.
“Salah satu modal utama UMKM agar sukses di pasar yang kompetitif adalah kreativitas. Selain kreatif dalam strategi, pelaku UMKM harus kreatif juga dalam mengemas produk yang dijual dan dipasarkan. Manajemen produk yang kreatif bakal memberi nilai tambah ketika ditawarkan kepada konsumen,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peridagkop dan UMKM, Ir Amin Sudiono, mengatakan, kegiatan pelatihan dan pembinaan pelaku UMKM yang dilaksanakan pihaknya dengan melibatkan salah satu pelaku toko modern, merupakan upaya untuk membangun sinergi antara pelaku UMKM lokal dengan pengusaha ritel modern.
“Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini tak lain agar para pelaku UMKM memahami manajemen ritel modern. UMKM sudah saatnya tumbuh pesat pada saat sekarang ini,” ujarnya.
Ia mengaku, bahwa dalam pelatihan itu dilibatkan sedikitnya 25 pelaku UMKM. Sementara materi yang diberikan meliputi tata cara penataan barang, pengaturan persediaan barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati.
“Melalui pelatihan ini, sinergi yang baik diharapkan dapat memberi dampak positif bagi berbagai pihak. Pemerintah mendukung aksi perusahaan swasta dalam mengakomodasi UMKM untuk lebih berkembang. Namun yang terpenting adalah kesadaran dan keinginan pelaku usaha itu sendiri,” demikian Amin Sudiono. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 61Taliwang, KOBAR - Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak parkir. Sejauh ini pendapatan di sektor itu masih di kisaran antara Rp 25 juta sampai Rp 50 juta per tahun. “Belum seberapa, tetapi kita akan berupaya untuk…
- 61“Puluhan Karyawan Terancam PHK” Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pada Selasa (8/10), telah menerbitkan surat penghentian sementara terhadap seluruh gerai Indomaret yang beroperasi di KSB. Sebanyak lima gerai Indomaret disegel. Kelima gerai itu adalah; 1. Toko Indomaret…
- 56“Indomaret dan Alfamart Dianggap Ingkar” Taliwang, KOBAR - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan akan memanggil manajemen toko modern Alfamart dan Indomaret dalam kaitan meminta kejelasan komitmen pihak toko ritel modern tersebut dalam memasarkan produk home industri lokal Sumbawa Barat. Kepala Badan BPMPPT melalui Kepala…
- 56Seteluk, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM, beberapa waktu lalu mengaku mendukung dan memberikan rekomendasi pembangunan pasar modern di bumi pariri lema bariri, baik itu Alfamart maupun Indomaret, tetapi tidak seluruh kecamatan yang diberikan persetujuan. Kecamatan yang diberikan rekomendasi hanya kecamatan Poto Tano dan…
- 54Taliwang, KOBAR - Pertumbuhan Toko Modern di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sungguh tak bisa terbendung. Di beberapa titik strategis, sejumlah toko modern itu bahkan marak terbangun. Hal ini mengundang keprihatinan Forum Lintas Pemuda Peduli Sumbawa Barat (FLPPSB) yang menilai keberadaan toko Modern itu secara perlahan ingin menginvasi sektor perdagangan kecil di…
- 53Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM, saat rapat koordinasi dengan melibatkan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyampaikan persetujuannya untuk pembangunan pasar modern. Rekomendasi untuk pembangunan pasar modern tidak berlaku di seluruh Bumi Pariri Lema Bariri, tetapi hanya untuk kecamatan Maluk dan Kecamatan…