Taliwang, KOBAR – Masih ingat Fadlullah Arofah?, Ia adalah satu-satunya warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang pernah menjadi pembentang bendera merah putih di Istana Merdeka pada peringatan HUT RI ke-69, tahun 2014 silam. Alumni SMKN 1 Taliwang itu mewakili Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai anggota Paskibraka bersama perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.

Tapi kini, prestasi yang diraihnya hingga membawa harum nama daerah, tinggal kenangan. Nama dan jasanya seolah raib ditelan bumi. Mungkin saja pemerintah telah melupakannya, padahal untuk meraih prestasi itu penuh perjuangan keras.

Lepas dari prestasi itu, Enam bulan setelah lulus sekolah, Fadlul tidak lantas melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Faktor keadaanlah yang membuat dirinya memilih menjadi peternak ayam. Setitik perhatian yang semestinya diperoleh justru jauh dari yang diharapkan.
“Beginilah mas, itung-itung untuk bantu keluarga,” kata Fadlul, saat ditemui awak koran ini, Selasa (16/8), di peternakannya di Batu Ble, Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang.
Fadlul di peternakannya dibantu dua rekannya. Setiap harinya ia harus berjibaku dengan pekerjaan mengatur waktu makan ternak hingga membersihkan kotoran ternak. 100 ekor ayam petelur yang diternaknya hanya mampu menghasilkan 60 butir telur setiap hari. Kalau dikalkulasikan, penghasilan yang diperoleh dari penjualan telur-telur itu hanya sebesar Rp 70 ribu.

“Kalau dihitung-hitung memang tak seberapa. Apalagi jika dibandingkan dengan harga pakan ternak dan kebutuhan lainnya yang terus mengalami peningkatan,” ujarnya.
Fadlul sebenarnya memiliki keinginan yang sama seperti teman-teman seangkatannya. Melanjutkan pendidikan hingga berkeinginan bekerja sesuai kemampuan yang dimiliki. Apalagi menjadi bagian dari Paskibraka nasional bukanlah hal yang mudah. Proses panjang harus ditempuh, sampai akhirnya terpilih dan menjadi bagian anggota Tim Sadewa Pembentang Sang Merah Putih di Istana Merdeka.
“Saya pinginnya ada sedikit perhatian dari pemerintah, apalagi saat ini momen yang sangat tepat. Paling tidak, jasa atau prestasi kami mengharumkan nama daerah tetap diingat,” harapnya. (ktas)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.