Taliwang, KOBARKSB.com – Selama kurun waktu 3 tahun berturut-turut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) stabil berada pada kisaran angka 5,5 persen.
“Pada tahun 2019-2021, TPT Kabupaten Sumbawa Barat berada pada kisaran angka 5 persen. Namun, pada tahun 2020 TPT Kabupaten Sumbawa Barat sedikit menurun menjadi 5,50 persen. Walaupun 2020 pandemi Covid-19 melanda, tapi pengangguran mampu turun tipis. Banyaknya pekerja di sektor pertanian tidak terlalu terpengaruh oleh adanya pandemi. Sementara itu, pada tahun 2021, TPT Kabupaten Sumbawa Barat sedikit mengalami peningkatan menjadi 5,52 persen,” beber Yassinta Ben Katarti Latiffa Dinar, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dalam publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sumbawa Barat 2022.
Sumber data yang dipergunakan dalam publikasi ini, jelasnya, sebagian besar berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dengan ditambahkan beberapa data tambahan dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
“Bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang menjadi sasaran utama pembangunan, sebab sangat terkait dengan kesejahteraan rakyat, yang menjadi tujuan utama pembangunan nasional. Jumlah penduduk Indonesia yang besar telah membawa konsekuensi jumlah angkatan kerja yang besar pula. Jika tanpa diiringi oleh kecukupan lapangan usaha, maka akan banyak penduduk yang menjadi penganggur,” ujar Yassinta.
Permasalahan di bidang ketenagakerjaan, terangnya, merupakan salah satu masalah terbesar yang menjadi perhatian pemerintah. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang sangat sensitif yang harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan, agar masalah tersebut tidak meluas yang berdampak pada penurunan kesejahteraan dan keamanan masyarakat.
“Tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya perluasan kesempatan kerja yang terbuka serta rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, merupakan sebagian kecil dari berbagai masalah yang dihadapi pemerintah,” tukasnya.
Masalah ketenagakerjaan, menurut Yassinta, tidak lepas dari beberapa isu utama, seperti, tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya tingkat pendidikan pekerja. Tingkat pengangguran yang tinggi menunjukkan ketidakmampuan lapangan pekerjaan yang ada dalam mengatasi jumlah tenaga kerja yang terus bertambah.
“Artinya ketika daya serap lapangan pekerjaan rendah, maka dapat menimbulkan masalah pengangguran yang tinggi. Kemudian tingkat pendidikan pekerja yang rendah juga mencerminkan rendahnya kualitas pekerja yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja mereka,” tandasnya.
Isu yang saat ini sedang menghangat pula, tambahnya, adalah semakin tingginya pengangguran terdidik atau pengangguran dengan lulusan pendidikan menengah ke atas. Hal ini mengindikasikan belum adanya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap pengangguran terdidik ini.
“Terbatasnya lapangan pekerjaan merupakan masalah pokok dalam ketenagakerjaan. Bertambahnya penduduk usia kerja seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk perlu diikuti dengan perluasan lapangan kerja. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin akan memunculkan permasalahan ketenagakerjaan yang lebih banyak,” demikian Kepala BPS KSB. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 75Taliwang, KOBARKSB.com - Pada Triwulan Pertama Tahun 2023, Unit Pelayanan Teknis Badan Unit Penerimaan Pajak Daerah (UPTB-UPPD) Samsat Taliwang dilaporkan telah berhasil memungut Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sejumlah Rp 5.695.619.942. “Target realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada triwulan satu tahun 2023 berhasil kita capai, bahkan melebihi target. Target kita Rp…
- 73Taliwang, KOBARKSB.com - Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa Barat (AMANAT KSB), kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD). Diskusi terbuka dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat ini dalam rangka memaksimalkan kembali perjuangan hak-hak dan keadilan bagi masyarakat KSB melalui gugatan dan class action terhadap PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). …
- 73Taliwang, KOBARKSB.com - Dinas Perikanan mengakui bahwa konsumsi ikan air tawar di Sumbawa Barat sebagian besar masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. “Baru sekitar 50 persen dari produksi lokal. Sisanya dari luar Sumbawa Barat,” kata Ahlul Afwan, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya, Kamis, (9/11). 50 persen kebutuhan lokal ini dihasilkan…
- 72Sentul, KOBARKSB.com - Krisis air bersih yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perhatian serius Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Untuk itu, Prabowo membentuk tim khusus dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI untuk meneliti teknologi sumber air guna mengatasi krisis air di Provinsi NTB. "Saya memberi tugas kepada Unhan RI untuk…
- 72Mataram, KOBARKSB.com - Tak disangka, ternyata hadiah yang diberikan perusahaan Sumitomo Jepang buat Zulkieflimansyah, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai cinderamata adalah beberapa bungkus ikan kering olahan (Jangan Bage; Bahasa Sumbawa) yang telah dikemas secara modern. "Malam ini saya menemani tamu dari Sumitomo Jepang. Salah satu perusahaan tertua di dunia…