Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi

Menu

Mode Gelap

SELA · 3 Mar 2012

Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi


Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi Perbesar

Oleh : M. Sobry Sutikno *)

Globalisasi menurut seorang sosiolog Australia bernama Malcolm Waters dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1995 yang berjudul “Globalisasi” adalah: “Sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial-budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang”. Thomas Friedman, di dalam bukunya The Lexus and The Olive Tree menganggap globalisasi sebagai “Orde Baru Dunia” yang disebarkan dunia barat setelah Perang Dingin dengan blok Komunis. Dalam perkembangannya, globalisasi ditandai dengan berkembangan sumber informasi, teknologi, hilangnya kedaulatan negara dan munculnya hegemoni budaya global. Dengan demikian setiap orang harus mempersiapkan diri dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan oleh sebuah sistem yang global pula agar tidak tersisihkan oleh perubahan yang berjalan sangat cepat.

Meskipun banyak yang merasa khawatir dengan adanya globalisasi tetap saja tidak bisa terelakkan karena sudah menjadi sebuah keniscayaan. Sekolah juga terkena dampak globalisasi. Dengan salah satu fungsinya yaitu mempersiapkan tenaga kerja atau profesi, maka dunia pendidikan harus menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan yang ada.

Hadirnya Globalisasi dapat memberikan dampak ganda, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada semua pihak untuk dapat berkompetisi dalam sebuah ruang yang bersifat global. Dampak negatifnya adalah jika sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah negara tidak cukup mampu bersaing, maka konsekwensinya negara tersebut akan tersisih dari percaturan global dan menjadi obyek pihak yang memiliki kualitas lebih.

Jika kita tinjau realitas pendidikan kita, secara umum dapat dikatakan kondisi pendidikan nasional dalam keadaan terpuruk. Hal ini bisa dilihat dari survey yang dilakukan oleh United Nation Development Program (UNDP) yang menunjukkan peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia berada di peringkat 111 pada tahun 2004 lalu.  Di negara ASEAN posisi kita jauh tertinggal dari Filipina (83), Thailand (76), Malaysia (59), Brunei Darussalam (33) dan Singapura (25). Posisi Indonesia hanya tidak kalah dari Vietnam yang menduduki posisi 112, selisih satu peringkat di bawah Indonesia.

Jika ditelusuri, persoalan pendidikan Nasional memang sangatlah kompleks. Arief Rahman menyebutkan sembilan titik lemah dalam aplikasi sistem pendidikan di Indonesia:

  • Titik berat pendidikan pada aspek kognitif
  • Pola evaluasi yang meninggalkan pola pikir keratif, imajinatif dan inovatif.
  • Sistem pendidikan yang bergeser (tereduksi ke pengajaran)
  • Kurangnya minat belajar pada siswa
  • Kultur mengejar gelar (title) atau budaya mengejar kertas (ijazah).
  • Praktik dan teori kurang berkembang
  • Tidak melibatkan semua stake holder, masyarakat, institusi pendidikan dan pemerintah
  • Profesi guru hanya profesi ilmiah bukan kemanusiaan
  • Problem nasional yang multidimensional dan lemahnya political will pemerintah.

Tak perlu kuatir, semua penyakit pasti ada obatnya. Beberapa hal yang perlu dikembangkan agar pendidikan kita tidak semakin terpuruk dan tidak tertinggal menghadapi era globalisasi, adalah sebagai berikut:

  • Orientasi pendidikan tidak hanya berupa teori-teori, namun harus dibarengi dengan praktik. Praktek pembelajaran harus lebih diperbanyak. Sehingga siswa akan mudah mengembangkan keterampilannya.
  • Dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar mau mengembangkan pendidikan yang berbasis siswa sehingga akan terbentuk karakter kemandirian sebagai karakter yang dituntut dalam era global.
  • Guru harus benar-benar menguasai materi pelajaran dan ilmu mendidik. Hal ini bisa dilakukan dengan studi lanjut sesuai dengan spesialisasi, pelatihan, work shop, maupun studi banding ke institusi-institusi yang sudah maju.
  • Perlunya pembinaan dan pelatihan tentang peningkatan motivasi belajar terhadap siswa.
  • Harus ditanamkan pola pembelajaran yang berorientasi proses bukan hasil, sehingga siswa akan terbiasa untuk belajar maksimal dengan mementingkan pada substansi bukan formalitas.
  • Profesi guru harus dihargai dengan maksimal.
  • Mengembangkan budaya baca bagi kalangan anak usia sekolah maupun masyarakat umumnya.
  • Pemerintah harus konsisten dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Contoh yang paling nyata adalah alokasi APBN untuk pendidikan seharusnya benar-benar 20 %.
  • Perlunya dukungan dan partisipasi komprehensif dari semua pihak yang memiliki kepentingan dengan pendidikan. Perlu adanya kerjasama antar pengelola lembaga pendidikan, pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Jika ditinjau dari skup KSB, maka dibutuhkan kerjasama antara pengelola lembaga pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, mapun perguruan tinggi), pemerintah (Bupati KSB sebagai pemegang kebijakan tertinggi di KSB), perusahaan (PT. NNT sebagai salah satu perusahaan raksasa yang hidup dan  berperan sebagai penguras kekayaan alam KSB), dan masyarakat.

Apabila kesemua langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan, bukan mustahil jika kualitas pendidikan Indonesia umumnya dan Kabupaten Sumbawa Barat Khususnya akan semakin baik.

*Penulis adalah Direktur Eksekutif YNTP for research and Development Kabupaten Sumbawa Barat – NTB (Tode Dasan, Desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh, KSB)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 31
    KPK Whistleblower's SystemAnda mengetahui tindakan korupsi yang telah atau akan dilakukan oleh seseorang yang anda kenal? Silahkan melapor ke KPK. Klik! http://kws.kpk.go.id Jika pengaduan anda memenuhi syarat/kriteria yang dapat ditangani KPK, maka akan diproses lebih lanjut oleh petugas KPK. Kriteria Pengaduan : 1. Memenuhi ketentuan Pasal 11 UU RI No. 30 Tahun 2002. a.…
  • 30
    Pemkab Sumbawa Barat Serius Benahi Dunia PendidikanTaliwang - “Bahwa suatu bangsa Akan bisa maju, akan bisa bangkit, akan bisa sejahtera apabila masyarakatnya cerdas. Dan sebaliknya suatu bangsa Akan mengalami kemunduran, dan bahkan jalan di tempat apabila masyarakatnya tidak cerdas. Dan adalah pendidikan sebagai sarana mobilisasi kesejahteraan dan mampu meretas kemiskinan,” ucap Wakil Bupati Sumbawa Barat, Drs.…
  • 30
    PBRT Untuk IndonesiaOleh : Hendra Perdana Surya, SIP *) Dalam teori pemerintahan, salah satu model kepemimpinan yang paling relevan pada saat sekarang ini adalah sistem yang menerapkan kepemimpinan piramida. Pada model ini pemimpin mesti mengakomodir kebutuhan dan kepentingan grass root. Sementara di literatur lain model ini dikategorikan sebagai model bottom up di…
  • 30
    Islam Membenci PemalasPeribahasa mengatakan, “Induk burung tidak akan bisa memberi makan anaknya kalau ia tidak terbang dari sarangnya“, “Busur panah tidak akan pernah mengenai sasarannya jika tidak dilepaskan dari busumya“. Maksudnya adalah bahwa kita harus keluar dari rumah, berusaha, berpikir, dan mengerahkan segala kemampuan untuk mendapatkan rezeki Allah SWT. Karena Allah tidak…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Keputusan Strategis Muhammadiyah Terima Kelola Tambang

31 Juli 2024 - 19:02

Keputusan Strategis Muhammadiyah Terima Kelola Tambang - Tambang Batu Bara Muhammadiyah

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19

21 Juni 2021 - 22:35

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19 - Bupati Sumbawa Barat - Indonesia Visionary Leader - HW Musyafirin

Pendidikan Akhlak Sangat Penting Untuk Menghadapi Penetrasi Budaya Asing dan Perubahan Kebudayaan Dunia

8 Juni 2021 - 10:36

Pendidikan-Akhlak-Mendidik-Anak-Hormat-Pada-Orang-Tua

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global

4 Juni 2021 - 16:04

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global - Bupati Sumbawa Barat - HW Musyafirin Luar Biasa

Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Pendidikan Anak di Masa Pandemi Covid-19

25 Mei 2021 - 13:40

Peran-orang-tua-dalam-mendidik-anak

Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang Bersumber dari Penghasilan ASN Kabupaten Sumbawa Barat

20 Mei 2021 - 19:20

Nurdin-Rahman-SE
Trending di SELA
Don`t copy text!